PDF Kebijakan Sektor Industri Otomotif Dalam Rangka Implementasi Roadmap Industri 40

From Yogi Central
Jump to: navigation, search

Industri otomotif di Asia Tenggara bersiap menyambut pertumbuhan tinggi seiring dengan pertumbuhan tingkat penjualan di pasar negara-negara besar. Tertarik dengan kepemilikan mobil per kapita yang rendah, biaya tenaga kerja yang murah dan semakin bertumbuhnya kelas menengah, berbagai pembuat mobil global (seperti Toyota dan Nissan) memutuskan untuk berinvestasi besar-besaran untuk mengekspansi kapasitas produksi di Indonesia dan mungkin akan mengubahnya menjadi tempat pusat produksi mereka di masa depan.
Produksi mobil Negeri Gajah Putih per tahun sekitar 2 juta unit, sedangkan Indonesia tahun lalu hanya 1,3 juta unit. Dengan penurunan pajak, diharapkan pabrikan otomotif kembali bergairah memproduksi sedan. Seperti apa yang dikatakan oleh A Prasetyantoko (analis kebijakan dari Center for Financial Policy Studies), Indonesia perlu memperhatikan struktur produksi dan ekspor mana yang berbeda dari negara luar.

Mercedes-Benz Indonesia akhirnya menyajikan mobil plug in hybridnya di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019. Hal ini sesuai dengan ambisi Pemerintah Indonesia untuk mendapatkan lebih banyak penghasilan dari sumber daya alam dalam negeri. Untuk melebarkan sayapnya Hyundai Indonesia kemudian mendirikan perusahaan yang diberi nama PT Hyundai Mobil Indonesia, sedangkan untuk perakitannya dipercayakan kepada PT Hyundai Indonesia Motor menggantikan nama PT Citra Mobil Nasional.

Langkah strategis tersebut telah disiapkan oleh Kemenperin melalui peta jalan pengembangan industri otomotif nasional, termasuk di dalamnya terdapat pelaksanaan program kendaraan rendah emisi karbon atau low carbon emission vehicle (LCEV). Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, industri manufaktur berperan penting dalam upaya menggenjot nilai investasi.
Sepanjang Januari-Agustus 2018, Pupuk Indonesia telah mencatatkan penjualan ekspor sebesar 1.081.425 ton yang terdiri dari 616.294 ton Urea, 371.841 ton Amoniak dan 93.290 ton NPK atau dengan total senilai Rp4,55 trilliun. Pada tahun serupa, pelaku industri otomotif nasional juga telah berhasil mengekspor sekitar 231.169 unit atau 19,0% dari total produksi 1.216.615 unit.
Pada tahun 2011 Indonesia mulai mengalami pelambatan ekonomi yang berlanjutan, terutama karena guncangan International ( pertumbuhan yang global yang lambat dan harga komiditi yang menurun dengan cepat ). Pada tahun 2015, subsidi bensin Premium di hapuskan pada dasarnya dihapuskan sementara subsisi tetap Rp 1.000 per liter ditetapkan untuk diesel (solar).

Industri Otomotif tahun ini meningkatkan dana pengembangan dan penelitian sebesar 6,4 persen. Secara riel semangat ini harus diwujudkan dengan semangat untuk menggunakan produk otomotif nasional. World Bank memprediksikan jumlah kelas menengah Indonesia akan mencapai 143 juta orang atau lebih dari 50 persen dari total populasi pada tahun 2050. Perkembangan pemanfaatan teknologi dalam industri roda empat, seperti mobil tanpa awak adalah kenyataan baru turut memberi tantangan tersendiri.
Pastinya punya, sebab data menyebutkan populasi sepeda motor di Indonesia ada sekitar 85 juta unit. Pameran berbagai produk otomotif yang diikuti dari berbagai produsen otomotif ini diselenggarakan setiap tahun, untuk memperkenalkan teknologi kendaraan khususnya mobil yang berteknologi terbaru, irit BBM, serta ramah lingkungan,” tutup Wapres JK. Dengan biaya produksi industri tekstil nasional tahun depan yang berpotensi naik, seiring berbagai kenaikan harga BBM yang akan disusul oleh kenaikan TDL tahun 2013, maka kalangan pengusaha tekstil memperkirakan biaya produksi tekstil nasional tahun depan akan naik di atas 10 persen dibandingkan tahun 2011.
Kedua, ekspor otomotif di Indonesia juga tidak terlalu dipengaruhi oleh adanya peningkatan investasi Jepang selama IJEPA. Kelima perusahaan industri tersebut adalah PT Indolakto (sektor industri makanan dan minuman), PT Pupuk Kaltim (sektor industri kimia), PT Pan Brothers, Tbk (sektor industri tekstil), PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (sektor industri otomotif), serta PT Hartono Istana Teknologi (sektor industri elektronika).
Hubungan antara penjualan mobil domestik dan pertumbuhan ekonomi jelas tampak dalam kasus Indonesia. Indonesia berpotensi menjadi acuan industri otomotif di ASEAN. Guna memenuhi proyeksi peningkatan ekspor di tengah melambatnya ekonomi global, Airlangga menuturkan, sesuai dengan komitmen Presiden Joko Widodo untuk terus mendorong naiknya kualitas ekspor produk Indonesia, perlu mengakselerasi ekspor produk yang memiliki nilai tambah tinggi.