Perusahaan Otomotif Perlu Membangun Manufaktur Di Indonesia GAIKINDO

From Yogi Central
Jump to: navigation, search

Industri otomotif berperan penting di dalam perekonomian nasional. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, Wuling pertama kali memasarkan produk pada Juli 2017, sementara DFSK sebulan setelahnya. Kemenperin akan fokus memacu kinerja ekspor di lima sektor industri yang mendapat prioritas pengembangan sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0. Dalam lima tahun terakhir pasar otomotif di Indonesia khususnya mobil berkembang pesat, inilah yang membuat kami mencoba masuk ke Indonesia melalui pameran ini,” tukas Angela Tseng, dari Luren Precision Co, LTD.

Tantangan lainnya, yang harus dihadapi industry otomotif Indonesia yaitu upaya dalam peningkatan mutu dan kualitas kendaraan serta mempersiapkan jaringan distribusi di pasar global seperti pasar ASEAN. Tahun ini, Kemenperin serius mendongkrak nilai investasi di industri kimia dan farmasi yang diproyeksi sektornya akan tumbuh dan berkembang. Dari beberapa sektor yang bisa diunggulkan, industri otomotif sepertinya layak ditengok.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) melansir, PDB sektor industri 2018 mencapai Rp 2.947,3 triliun atau berkontribusi 19,82 persen terhadap PDB nasional yang sebesar Rp 14.837 triliun. Dalam waktu dekat, ada beberapa principal otomotif lagi yang bergabung dan akan menjadikan Indonesia sebagai hub manufaktur otomotif di wilayah Asia,” ungkapnya. Terlebih lagi, industri otomotif merupakan satu dari lima sektor manufaktur yang tengah diprioritaskan pengembangannya oleh pemerintah.
Selain itu melalui penyelenggaraan GIAC bersama dengan pameran GIIAS 2017 yang berlangsung selama 11 hari dapat memberikan informasi terkini mengenai pengembangan teknologi di pasar dan sektor otomotif Indonesia. Harus disadari bahwa persoalan efisiensi adalah salah satu ukuran pokok yang dapat digunakan untuk memahami mengapa produk-produk otomotif Indonesia masih kurang kompetitif di pasar dunia.
Dikutip dari situs resmi Kemenperin, Senin, 11 Februari 2019, konsep itu juga disebut dapat berkontribusi dalam menerapkan sistem ekonomi ramah lingkungan atau circular economy yang menjadi bagian dari industri 4.0, juga sudah banyak diterapkan di negara lain, terutama Eropa. Oleh karena itu, lanjut Jongkie, jika Indonesia ingin berkembang juga harus memproduksi varian-varian yang juga diinginkan pasar ekspor.
Industri otomotif menjadi salah satu andalan pada kebijakan industri nasional, yang juga memberikan nilai besar dalam produk domestik bruto. Acara ini dipimpin oleh langsung oleh Menteri Perindustrian R.I., Bapak Saleh Husin yang didampingi oleh Inspektur Jenderal Kementerian Perindustrian Bapak Sorjono dan diikuti oleh seluruh penanggung jawab Agen Pemegang Merek (APM) di Indonesia yang juga merupakan anggota GAIKINDO.

OTOMART, Jakarta - Indonesia pantas bangga dengan nilai ekspor mobil yang kian naik. China, Vietnam dan Taiwan menjadi tujuan utama Indonesia dalam melakukan ekspor Cumi - Sotong - Gurita. Contohnya, pemberian kemudahan perpajakan atas program low cost green car (LCGC) memaksa industri otomotif untuk mengusung isu kendaraan yang ramah lingkungan, termasuk skema low emission carbon (LEC) yang sedang digalakkan.
Sementara itu, untuk kontribusi industri manufaktur nasional terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 22 persen. Pengaruh harga BBM akan terasa pada sektor transportasi yang terkena untuk seluruh sektor ekonomi baik industri maupun perorangan. Hal itu diperlukan mengingat Indonesia masih dinilai sebagai negara yang belum memiliki infrastruktur yang baik yang mampu menunjang pertumbuhan industri, seperti yang telah dimiliki Thailand, India, dan Tiongkok.
Dalam kesempatan ini, dilakukan groundbreaking enam perusahaan yang akan beroperasi, yaitu PT Wook Global Technology, PT Ikimura Indotools Centre, PT Ruiyuan Karawang Industrial Innovation and Development, PT Wonderful Food International, PT Brightgene Biomedical Indonesia, dan PT Binamitra Kwartasedaya. Pada saat itu struktur perekonomian Indonesia masih sangat didominasi sektor pertanian atau agraris sehingga kebutuhan barang industri sebagian besar berasal dari impor.
solid gold , kami akan lebih genjot lagi sektor industri untuk meningkatkan ekspor, terutama yang punya kapasitas lebih,” tutur Airlangga. Saat ini, Thailand menguasai sekitar 43,5 persen dari kawasan ASEAN dalam hal penjualan, sedangkan Indonesia datang di tempat kedua dengan 34 persen pangsa pasar4. Dari 6 merek mobil tersebut, Astra Group menguasai 52,4 % pangsa pasar mobil di Indonesia.