Industri Manufaktur Otomotif Indonesia

From Yogi Central
Revision as of 23:37, 5 July 2020 by Shadehood35 (talk | contribs)
Jump to: navigation, search

Daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi sejumlah perusahaan otomotif global meningkat. Bagi industri otomotif itu sendiri, dengan menjadikan kebijakan perpajakan sebagai guidance di dalam road map pengembangan industrinya, akan mendapatkan benefit peningkatan daya saing dan level kompetisi sekaligus perluasan pasar, bukan hanya di domestik melainkan di dunia internasional. Selanjutnya, Kemenperin tetap fokus memperluas pasar ekspor untuk industri kecil dan menengah (IKM) melalui program e-Smart IKM dengan melibatkan beberapa marketplace dalam negeri.

Di samping itu, potensi industri otomotif di Indonesia cukup besar, dengan jumlah produksi mobil yang mencapai 1,34 juta unit atau senilai USD13,76 miliar sepanjang tahun 2018. Berdasarkan data Federasi Otomotif ASEAN (AAF), Indonesia memimpin pasar sekaligus sebagai satu satunya negara dengan angka penjualan mobil terbesar di ASEAN. Pada periode mendatang, Frost & Sullivan memprediksi produksi kendaraan di Indonesia akan lebih banyak melayani penjualan domestik karena banyaknya permintaan domestik serta masuknya investasi asing untuk perluasan produksi.
Efek samping yang negatif dari produksi minyak sawit - selain dampaknya kepada kesehatan manusia karena mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi - adalah fakta bahwa bisnis minyak sawit menjadi sebab kunci dari penggundulan hutan di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia. Jika pertumbuhan ekonomi melambat, maka secara tidak langsung tingkat konsumsi juga akan berkurang, termasuk di sektor otomotif.
Pada tahun 2011 Indonesia mulai mengalami pelambatan ekonomi yang berlanjutan, terutama karena guncangan International ( pertumbuhan yang global yang lambat dan harga komiditi yang menurun dengan cepat ). Pada tahun 2015, subsidi bensin Premium di hapuskan pada dasarnya dihapuskan sementara subsisi tetap Rp 1.000 per liter ditetapkan untuk diesel (solar).
Kalau CEPA dengan Australia itu terbuka, maka ada satu juta pasar yang terbuka untuk ekspor otomotif kita ke sana. Sebagai wilayah pusat produksi untuk wilayah Asia dan dunia, sektor otomotif di Asia Tenggara telah mengalami peningkatan CAGR sebesar 11% antara 2010 dan 2015. Namun, tingginya demand atas mobil di Indonesia tindak selaras dengan peringkat Indonesia pada industri manufaktur.

Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian mengapresiasi terhadap komitmen PT Honda Prospect Motor (HPM) yang ingin terus meningkatkan investasi dan fasilitas produksinya di Indonesia. Hasil produksi dari industri otomotif Indonesia memiliki negara tujuan ekspornya tersendiri seperti Amerika Serikat, Belgia, Jerman, Inggris, Belanda, Italia, Jepang dan lain- lainnya.

Kendati begitu, pertumbuhan PDB Indonesia diprediksi akan agak membaik di 2016 dan 2017, mengimplikasikan akhir dari perlambatan ekonomi yang terjadi sejak 2011, dan karenanya penjualan mobil mungkin akan bertumbuh sejalan dengan itu (namun dengan laju tidak terlalu cepat). Apabila dibandingkan era tahun 90-an ketika kontribusi manufaktur Indonesia yang saat itu menyentuh angka 30 persen, tetapi PDB Indonesia secara keseluruhan adalah USD95 miliar.
sgb - Sotong - Gurita merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor produk perikanan Indonesia setelah udang dan TCT. Kemudian jika ingin memproduksi satu unit mobil yang komponennya 100 % dibuat dalam negeri maka Indonesia harus membangun pabrik komponen lokal yang diproyeksi membutuhkan sekitar 500-600 pabrik. Saat ini Indonesia Menempati Posisi nomor 5 dunia setelah China, dengan sumbangsih industri manufakturnya mencapai 29,3 persen.
Mobil-mobil yang telah di ekspor dari Indonesia ke negara-negara di Asia antara lain beberapa produk dari Toyota, Nissan dan Honda. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pada saat ini pasar mobil di Indonesia mencapai 1,1 juta unit per tahun, dengan ekspor 200 ribu unit per tahun. Sepanjang tahun 2018, diproyeksi penanaman modal dari sektor industri manufaktur mencapai Rp 226,18 triliun.
https://showbranch65.bravejournal.net/post/2020/07/06/Perkembangan-Fintech-Di-Indonesia yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah industri tekstil dan pakaian jadi sebesar 18,98 persen,” ungkapnya. solid gold kurun waktu satu tahun penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0, Kemenperin telah meluncurkan INDI 4.0 sebagai indeks acuan bagi industri dan pemerintah dalam mengukur tingkat kesiapan industri bertransformasi menuju industri 4.0. Indeks ini merupakan yang kedua diluncurkan di dunia, setelah Singapura meluncurkan tahun lalu.